Sumur/ Telaga Zamzam, Mukjizat, Fakta Sejarah dan
Khasiatnya
Sumur/Telaga Zamzam
sebelum ditutup (inet)
dakwatuna.com
- Siapa yang tidak mengenal sumur Zamzam?
Seluruh umat Islam pasti mengenalnya, apalagi ketika mereka pernah masuk ke
Masjidilharam di Mekah. Bagi yang tidak atau belum pernah masuk ke
Masjidilharam, telaga Zamzam dapat dikenal dari buku-buku agama. Secara
saintifik, telaga Zamzam dapat ditelaan dan dipelajari. Ilmu yang mempelajari
masalah ini dalam cabang ilmu geologi disebut dengan hydrogeologi.
Sedikit cerita sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Istri
dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya yang cerita.
Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur
ini dikabarkan hilang.
telaga Zamzam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh
Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari “ilmu
persumuran” maka sumur Zamzam termasuk kategori sumur gali (Dug Water Well).
Dimensi
dan Profil Sumur Zamzam
Bentuk sumur Zamzam dapat dilihat di bawah ini.
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5
meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan
lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batu pasir hasil transportasi
dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat
ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau
penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.
Mata air zamzam
Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zamzam.
Kedalaman 17 meter ke bawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan
keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang
agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai
di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga
memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah.
Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang
menunjukkan hal itu.
Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter/detik,
hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam.
Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada
celah (rekahan) yang memanjang ke arah hajar Aswad dengan panjang 75 cm dengan
ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.
Keterangan geometris lainnya, celah sumur di bawah tempat thawaf 1.56 m,
kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m,
kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter
sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.
Air Hujan Sebagai Sumber Berkah
Air Hujan Sebagai Sumber Berkah
Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zamzam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.
Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat memerlukan
perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas higienis air dan
lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan para
jamaah di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat
ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.
Sumur Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi ,
hanyalah seperti sumur gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding sumur-sumur
gali lainnya. Namun karena sumur ini bermakna religi, maka perlu dijaga. Banyak
yang menaruh harapan pada air sumur ini karena sumur ini dipercaya membawa berkah.
Ada yang menyatakan sumur ini juga bisa kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau
kita tahu kisahnya sumur ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (kakeknya
Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 4000 tahun (?).
Dahulu di atas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7
m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas
tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang
bawah tanah. Di bawah tanah ini disediakan tempat minum air Zamzam dengan
sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan),
ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan.
Monitoring dan
pemeliharaan sumur Zamzam saat ini (inet)
Sekarang ini ruang bawah tanah tersebut juga sudah ditutup untuk memberikan
keluasan bagi jamaah haji dan umrah yang akan thawaf, shalat atau berdoa.
Tetapi kalau Anda jeli, ketika Thawaf, kita masih dapat lihat tanda dimana
sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari
Ka’bah.
Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 pertahun (di tahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah pertahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta. Tentunya diperlukan pemeliharaan sumur ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji.
Pemerintah Saudi tentunya tidak dapat diam pasrah saja membiarkan sumur ini
dipelihara oleh Allah melalui proses alamiah. Namun pemerintah Arab Saudi yang
sudah modern saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk sebuah badan khusus
yang mengurusi sumur Zamzam ini. Sepertinya memang Arab Saudi juga bukan
sekadar percaya saja dengan menyerahkan ke Allah sebagai penjaga, namun justru
sangat meyakini manusialah yang harus memelihara berkah sumur ini.
Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli
hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal ini dipicu
oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air
limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi. Tariq Hussain (termasuk saya dari sisi
hidrogeologi) juga meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang
menghubungkan laut merah dengan Sumur Zamzam, karena Makkah terletak 75
Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut dugaan doktor Mesir ini, tentu saja
hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada
hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru
akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara
modern. Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun di sekitar
Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun di sekitar Makkah, sehingga
saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat karena akan
mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.
Badan Riset sumur Zamzam yang berada di bawah SGS (Saudi Geological
Survey) bertugas untuk:
·
Memonitor dan
memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering.
·
Menjaga urban di
sekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
·
Mengatur aliran
air dari daerah tangkapan air (recharge area).
·
Memelihara
pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol.
·
Meng-upgrade pompa
dan tangki-tangki penadah.
·
Mengoptimasi
supplai dan distribusi air Zamzam
·
Perkembangan
Perawatan Sumur Zamzam.
Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah pompa air pada tahun 1373 H/1953 M. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air, dan di antaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur zamzam.
Uji pompa (pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan
8000 liters/detik selama lebih dari 24 jam memperlihatkan permukaan air sumur
dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga
13.39 meters. Setelah itu pemompaan dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9
meters di bawah permukaan sumur hanya dalam waktu 11 menit setelah pompa
dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah bahwa akifer yang mensuplai air ini
berasal dari beberapa celah (rekahan) pada perbukitan di sekitar Makkah.
Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Sumur
ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994). dan
saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zamzam ke tangki
penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di
bagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain
itu air Zamzam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan truk tangki di
antaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.
Saat ini sumur ini dilengkapi juga dengan pompa listrik yang tertanam di
bawah (electric submersible pump). Kita hanya dapat melihat foto-fotonya saja
seperti di atas. Di sebelah kanan ini adalah drum hidrograf, alat
perekaman-perekaman ketinggian muka air sumur Zamzam (Old style drum hydrograph
used for recording levels in the Zamzam Well).
Kandungan
Mineral
Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandung dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per liter), calcium (200 mg per liter), potassium (20 mg per liter), dan magnesium (50 mg per liter).
Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per liter), bicarbonates (366 mg per liter), nitrat (273 mg per liter), phosphat (0.25 mg per liter) and ammonia (6 mg per liter).
Molekul Air Zamzam
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari
air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang
sudah siap saji yang bertebaran di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di
Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar
diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon
prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari
perubahan rasa dan kandungan air ini.
Pada tahun 1971, seorang doktor dari negeri Mesir mengatakan kepada Press
Eropa bahwa air Zamzam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan
bahwa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut. Air Zamzam itu berasal
dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap
terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Masya Allah.
Tentu saja ini merupakan prasangka buruk yang merugikan dunia Islam. Berita
ini sampai ke telinga Raja Faisal yang amat marah mendengarnya. Beliau lalu
memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini,
dan mengirimkan sampel air Zamzam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk
dites.
Thariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut
untuk diminum, di Kota Jedah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai
tugasnya, Thariq belum punya gambaran, bagaimana sumur Zamzam bisa menyimpan
air yang begitu banyak seperti tak ada batasnya.
Hanya
Sumur kecil
Ketika sampai di dalam sumur, Thariq amat tercengang ketika menyaksikan
bahwa ukuran “kolam” sumur itu hanya 18 x 14 feet saja (Kira-kira 5 x 4 meter).
Tak terbayang, bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan
galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang
lalu, sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Mata Air Zamzam
(inet)
Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke
dalam air. Ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu
pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 feet 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya
untuk memeriksa, apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya.
Setelah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ternyata tak ditemukan
apapun!.
Dia berpikir, mungkin saja air sumur ini disupply dari luar melalui saluran
pompa berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadian nya, maka dia bisa melihat
turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan ini pun tak
terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga tak ditemukan ada
alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar.
Selanjutnya Dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh
berdiri, dan diam ditempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan
sangat cermat, dan laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun. Setelah melakukan
proses ini dengan cermat, asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua tanganya
sambil berteriak: “Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di
bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar dari dasar sumur”.
Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat
pemompaan air (untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air) berlangsung. Dia
merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum
periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik,
di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada
guncangan yang besar.
Seusai pengamatan itu, Thariq mengirimkan sampel air ke beberapa
laboratorium di Eropa dan sebagian ke laboratorium di Saudi. Dan sebelum
meninggalkan Kakbah, dia berpesan kepada petugas di Mekah untuk menyelidiki
keadaan sumur lainnya di sekitar Kakbah.
Sesampainya di kantornya di Kota Jeddah, dia mendapat laporan bahwa
sumur-sumur lain di sekitar Mekah dalam keadaan kering. Jadi hanya sumur Zamzam
yang penuh air. Subhanallahu, jika Allah menghendaki, apapun bisa terjadi.
Mengandung
Zat Anti Kuman
Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa
Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya
seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan
air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas
kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak
pada air zamzam.
Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang
kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropa menunjukkan bahwa zamzam
layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Ini otomatis menjawab prasangka buruk
doktor di awal tulisan tadi.
Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil,
selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui
oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada
yang complain. Dan Air zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun
seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.
Satu kehebatan lagi, sumur air zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal
di seluruh dunia sumur itu selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikro organisme.
Bisa
Menyembuhkan Penyakit
Diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim bahwa Nabi bertanya kepada Abu
Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Kakbah tanpa
makan-minum, selain Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?” Jawab Abu
Dzarr, “Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk
dengan adanya gumpalan lemak di perutku” Abu Dzarr menjelaskan, “Saya juga
tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus”. Tambah Abu
Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat
diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.
Nabi saw menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan
ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu,
maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa
kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang
rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan
tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu
Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat
air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu
digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh
meminumnya. Itu sebabnya saat ini banyak jamaah yang membawa air zamzam untuk
diberikan kepada famili dan kerabatnya di Tanah air.
Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab, mengatakan bahwa ia terserang
penyakit “bisul” di matanya. Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan
obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk
diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi
ternyata ada efek sampingan yang bisa membuat dia buta selamanya.
Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah. Dia lalu pergi melaksanakan umrah
dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan
thawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu bisa tinggal
lebih lama di lokasi air zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua
matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit
menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.
Kejadian ini membuktikan ucapan Rasulullah saw di atas: Air zamzam
bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum
dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya.
Demikianlah beberapa khasiat air Zamzam. Manfaatkanlah sebaik-baiknya
keistimewaan Zamzam ini ketika kita meminumnya di Mekah waktu ziarah nanti,
atau ketika kita dihadiahi kerabat, teman kita, yang baru pulang dari Tanah
Suci. Dianjurkan membaca doa dulu sebelum meminumnya.
Dr. Masaru
Emoto dan Air Zamzam
Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti
pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan,
semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui
molekul air yang lain.
Dr. Masaru Emoto
(inet)
Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa
menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita
anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa
kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang
ada di tubuh si sakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air.
Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah, bisa setiap
hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya saleh,
sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan
berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah.
Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila
air minum di suatu kota didoakan dengan serius untuk kesalehan, insya Allah
semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas!..
Molekul
Air Apakah Ini?
Di sebuah hotel di kota Kualalumpur, Malaysia, Dr. Masaru Emoto dari
Universitas Yokohama, Jepang, memaparkan hasil risetnya mengenai air yang
ditulisnya dalam buku “The True Power of Water.” Sejumlah slide kristal molekul
air dari berbagai sumber, seperti air dari mata air, sungai, laut, telaga dsb.
ditayangkan pada kesempatan itu.
Beberapa molekul air yang ditelitinya berbentuk tak teratur, kecuali
molekul air zamzam. Susunan molekul air zamzam berstruktur sangat indah,
teratur, cantik bak berlian yang berkilauan, dan memancarkan lebih dari 12
warna jika dibekukan.
Di bawah ini adalah gambar molekul atau kristal AIR ZAM-ZAM, rangkaian
bentuk heksagonal-nya sangat indah, cemerlang berkilau dan penuh warna ketika
dibacakan ayat yang mulia.
Ada satu kristal air yang nampak paling indah dan cantik, berbentuk seperti
bunga atau cakra, bagaikan bertahta berlian mutu manikam, berkilau-kilau
memancarkan belasan warna. “Molekul air apakah ini?” Tanya Masaru Emoto.
Suasana mendadak senyap, hadirin nampak terpana dan tak tahu persis kristal
molekul apa gerangan. Namun tiba-tiba seorang dosen dari Universitas Malaysia
mengacungkkan tangan, “mungkin itu adalah molekul air Zamzam.” Katanya.
Dr. Masaru Emoto balik bertanya, “mengapa Anda berpendapat bahwa itu adalah
molekul air Zamzam?”
Kata dosen itu, “Sebab air Zamzam adalah air yang paling mulia di dunia
ini, jadi wajar kalau ia memiliki molekul berupa berlian yang berpendar indah.”
Ternyata dugaan dosen itu benar. Itu memang air Zamzam. Penelitian Dr.
Masaru Emoto telah menunjukkan bahwa air Zamzam memiliki molekul air paling
cantik dan indah di antara air lainnya.
Dr. Masaru
Emoto ilmuan Jepang sejak 1994 kesimpulan risetnya:
1.
Air zamzam
memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa, atas izin Allah.
2.
Air zamzam
memiliki struktur molekul air yang unik bila dibandingkan air-air seluruh
dunia. Air zamzam dalam bentuk kristal menghasilkan struktur indah heksagonal
(segi enam) yang cantik, indah, bak kilau berlian yang memancarkan lebih dari
12 warna.
3.
Kristal air zamzam
bila diiringi hal-hal positif (doa dan bacaan al Qur’an). Tapi kristal akan
pecah tak beraturan, bila diiringi hal-hal yang bersifat negative.
4.
Sifat kualitas
positif molekul kristal karena pengaruh lingkungan (haji, umrah, munajat doa,
dan bacaan Al-Quran) di sekitar Ka’bah tiap hari sepanjang masa.
Laboratorium Eropa oleh Tariq Hussain, insinyur kimia, Peneliti Instalasi Pemurnian
Air Laut untuk diminum, Jedah, menyimpulkan:
1. Air zamzam melalui proses penyaringan alamiah yang sangat unik, yakni
melalui bebatuan dan gurun pasir yang berlapis-lapis
2. Kandungan mineral dan elemen lainnya dengan jumlah fantastis, sekitar 2.000
miligram per liter, biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak
akan lebih dari 260 mg per liter. Di antaranya, sodium (250), kalsium (200),
potassium (20), magnesium (50) sulfur (372), bicarbonate (366), nitrat (273),
fosfat (0,25), clan ammonia (6).
3. Kadar Kalsium dan garam Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya,
berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.
4. Kandungan zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman tubuh
manusia.
5. Air Zamzam selalu bebas dari kontaminasi kuman, karena lingkungan sumur
terjaga alami
6. Saat musim kemarau semua sumur di sekitar Mekah kering, tapi sumur zamzam
tetap berair, sepanjang zaman dan musim. Faktanya rata-rata 50 juta liter air
Zam-\zam di ambil untuk jamaah haji sedunia, tidak termasuk umrah di luar bulan
haji.
7. Sumber mata air sumur zamzam secara alami mengalir, tanpa bantuan
mesin/sedot pensuplai air. Saat dilakukan pencarian sumber mata airnya,
peneliti berkata “Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di
bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar dari dasar sumur”.
8. Sumur air zamzam tak pernah ditumbuhi lumut maupun mikroorganisme, beda
dengan sumur umumnya di seluruh dunia, sehingga ke-steril-an air zamzam tetap
terjaga.
9. Permukaan air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya sebelum
pemompaan/pengambilan air. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap
titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil.
10. Komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak
terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji
dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain.
11. Air zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun
12. Dalam bukunya The True Power of Water yang laku keras di Jepang dan Amerika
tersurat bagaimana air zamzam memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa.
Terakhir
·
Penelitian oleh
sarjana anti Islam, yang bertujuan merendahkan martabat air zamzam, selalu
gagal.
·
Sampel riset
tersebut dari kalangan Islam maupun non Islam, hasilnya sama, sebuah mukjizat
·
Hasil foto
satelit/NASA menyimpulkan sumur zamzam ternyata terhubungkan dengan Laut Merah
atau Laut Mati yang bersatu menuju satu titik di bawah Kakbah
·
Sumur air zamzam
adalah sumur abadi yang telah berumur lebih dari 4.000 tahun peninggalan nabi
Ibrahim.
·
Penelitian di atas
sesuai dengan isi Al-Quran, Hadits maupun pengalaman:
“Sebaik-baik
air di permukaan bumi adalah air zamzam. Padanya ada makanan yang menyegarkan
dan penawar bagi segala penyakit”. (Hadits)
“Air
Zamzam, tergantung niat orang yang meminumnya.” (Hadits Shahih kitab Irwa-ul
Ghalil).
“Air
Zamzam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat,
semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga,
semoga Allah menghilangkannya…” (Hadits hasan li ghairihi. Kitab Shahih Targhib
wa Tarhib)
“Selama 30
hari, aku (Abu Dzar Al-Ghifari) tidak mempunyai makanan kecuali air Zamzam. Aku
menjadi gemuk dan lemak perutku menjadi sirna. Aku tidak mendapatkan dalam
hatiku kelemahan lapar.” (HR Muslim)
“Sesungguhnya
demam adalah dari panas Neraka Jahanam, maka dinginkanlah/kompres dengan air
atau air Zamzam” (HR Bukhari)
Demikianlah ulasan tentang sumur Zamzam, semoga
bermanfaat. (USB/MINA/MAS)
Sumber :
Tentang dakwatuna
Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka
terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com
Redaktur: Samin
Keyword: Dr. Masaru Emoto, heksagonal, hydrogeologi, ibrahim, Kakbah, Laut
Mati, Laut Merah, molekul, persumuran, saintifik, satelit, SGS, thawaf, zamzam